Senin, 16 Maret 2015

Tegal dan Peristiwa Tiga Daerah

                              Peristiwa Tiga Daerah

            Peristiwa yang dikenal dengan nama “Peristiwa Tiga Daerah” merupakan gambaran masyarakat pedesaan yang menetang ketidak adilan oleh Kepala Desa , Camat, Wedana, Bupati dan Pejabat lain dan membalas tindakan – tindakan mereka di masa Pendudukan Blanda maupun Jepang .
Pada tanggal 8 Oktober 1945 ketika Tegal belum di pecah menjadi dua insiden pertama revolusi sosial di Tiga Daerah meledak tatkala seorang kepala desa dipermalukan dan dipecat jabatannya disebuah kecamatan di Tegal Selatan .Dalam waktu seminggu revulusi sosial sudah melanda kawasan Tiga Daerah .Seorang Wedana dan 2 orang Camat terbunuh, juga sejumlah kepala desa, pejabat dan polisi ikut jatuh jadi korban.
            Pada tanggal 19 oktober 1945 di Pemalang para pemimpin revulusioner setempat mengamankan bupati bersama-sama elit birokrasi lainnya ke penjara yang aman takala masa menyerbu rumah mereka guna mendapatkan para pejabat korup.
Pada tanggal 4 November terjadi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) mereka mengincar korban yaitu para birokrat. Masa juga menduduki menduduki kantor kabupaten  dan mengobrak abrik isinya. Para pejabat dan walikotanya mencari perlindungan di penjara.
           Di Brebes pembrontakan kaum revulusioner dimulai di ibukota kabupaten dan tertuju pada orong- orang Cina dan indo Eropa. Orang – orang indo Eropa ini menjadi korban disekitar pabrik gula kabupaten tersebut.
           Tiga tokoh elit birokrasi terpenting dibrebes yakni ,bupati, patih, wedana diculik oleh para pemimpin Komite Nasional dari Tegal. Mereka diangkut ke Tegal dan ditawan disana selama dua bulan.
Pada pertengahan bulan oktober lebih dari seratus orang indo Eropa , Ambon, dan Mandado dibunuh di Tegal dan Brebes karena mereka dianggap pro Blanda atau menghianati revolusi nasional.
Pada saat itu masyarakat tegal mendaulat KH Abu Sujai seorang kyai kharismatik dari dari Desa Pacul untuk menjadi Bupati . Yang kemudian dikenal dengan nama Bupati Kutil.
Pada bulan oktober 1946 Pemerintahan tegal yang dikuasai oleh Kutil dihancurkan oleh BKR (Badan Keaman Rakyat) dari Pekalongan. Dan para tokoh Kutil di Tawan.
Setelah peristiwa itu ,maka Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dibentuk yang kemudian menjelma menjadi Tentara Republik Indonesia.

Tegal dan Peristiwa Tiga Daerah

                                Peristiwa Tiga Daerah             Peristiwa yang dikenal dengan nama “Peristiwa Tiga Daerah” merupakan...